KOMPOR ELink

Tuesday, March 1, 2011 , Posted by Jakarta Green City at 6:19 AM

Kompor  Elink  merupakan  nama  dengan  kepanjangan  dari  Kompor  Energi Lingkungan, dengan berbahan bakar aneka limbah padat non B3,juga bermakna mengingatkan kita agar selalu ingat akan kelestarian lingkungan.

Kompor ini efisiensi sudah mencapai 25% lebih dalam kondisi panas yang stabil dan secara ekonomis mampu menghemat uang sebesar 50% lebih, Efisiensi rata-rata kompor kayu dan minyak adalah 15-25% .
( sumber Biomass stoves  design  and  Construction  by  Samuel  F.  Baldwin Princeton University 1987.

Kompor ini didasari dengan prihatinnya akan kematian industri kompor rakyat yang sebelumnya  berbahan  bakar  minyak  tanah  atau  pun  briket  yang  kurang  dalam pemasarannya. Malasnya orang memakai kompor yang membuat alat masak kotor atau hitam ( cemong) karena kena asap atau abu akibat pembakaran sehingga menyulitkan pada waktu pencucian.

Asap yang di timbulkan oleh kompor biomassa pada juga mendasari bagaimana agar asap bisa dikendalikan atau tidak mengganggu pada saat memasak yang juga berakibat buruk pada kesehatan.

Kompor ini di desain dengan bahan yang murah dan juga dari limbah kaleng bekas sehingga membantu  masyarakat dalam memanfaatkan limbah logam.Desain dari kompor ini juga aman bagi si pemakai tidak meledak atau menyebabkan kebakaran.

Bahan bakar yang di gunakan :

-         Limbah solid  non B3 baik organik maupun non-organik yang mempunyai nilai kalor
-         Plastik baik botol maupun kantong yang cenderung tidak ramah lingkunan.
-         Biomassa dan juga limbah pertanian sehingga bisa mengurangi beban petani akan belanja bahan bakar.

 Efek terhadap Lingkungan, Sosial dan Ekonomi :

-         Pemanfaatan Limbah Organik  untuk  bahan bakar  sehingga sampah organik bisa  terkurangi.Sampah Non Organik Non B3 misal plastik bisa di gunakan sebagai bahan bakar, plastik merupakan bahan yang susah di degradasi oleh alam dan membutuhkan waktu yang lama. 
-         Pemanfaatan limbah  plastik ,karet  dan bahan bukan ketgori B3 dan mempunyai kalori dll yang susah terurai oleh alam bisa juga sebagai bahan  bakar  dimana  bahan  dasar  plastik  juga  merupakan  gugus karbon yang mempunyai nilai kalori.
-         Ranting pohon atau juga dedaunan atau limbah organik  lainnya juga bisa dipakai sebagai bahan bakar.Intinya sampah dapat tertanggulangi dengan menggunakan kompor ini juga menumpuknya sampah sedikit berkurang.Munculnya  gas methane akibat fermentasi sampah organic juga berkurang.
-         Kerusakan  lingkungan  akibat  penebangan  pohon  untuk  kayu  bakar (deforestry) akhirnya dapat berkurang .
-         Selain lebih murah dalam bea masak per hari ada efek lain yang bisa memberikan  kontribusi  terhadap  lingkungan  serta  alat  masak  tidak kotor atau hitam ( cemong).
-         Pemakaian  energy  fosil  untuk  memasak  juga  akan  berkurang  dan ketergantungan akan energy fosil bisa dikurangi.
-         Bagi  yang  ekonomi  lemah  bisa  lebih  banyak  menabung  atau  bisa menikmati makanan yang lebih sehat dan bergisi akibat murahnya bea memasak sehingga kesejahteraan bisa meningkat.
-         Masalah resiko memasak juga sangat rendah terjadinya ledakan akibat tabung  yang  bocor,  minyak  yang  tumpah  dan  kecenderungan  lebih aman.
-         Menambah  lapangan  kerja  bagi  pengangguran  atau  menghidupkan kembali industry kompor rakyat yang sudah mati.


Dari Tulisan :
Sigit Wahyu Jatmiko
Diploma 3 Chemical  Engineering ITS Surabaya
E-mail: siyuko16march@yahoo.com

Download Full Article as PDF version

Currently have 1 comments:

  1. Anonymous says:

    kompor yang sangat menarik, ada nomer yang bisa dihubungi? kami tertarik dalam pemasaran - yasir, praktisi lingkungan- 088808060461

Leave a Reply

Post a Comment