Bentuk Kepedulian Sektor Swasta Tentang Masalah Persampahan di Jakarta

Wednesday, March 2, 2011 , Posted by Jakarta Green City at 10:17 AM

" Jakarta Green & Clean "

Bentuk Kepedulian Sektor Swasta Tentang Masalah Persampahan di Jakarta

Program ini merupakan hasil kemitraan strategis antara Unilever dengan Jaringan Delta FeMale Indonesia yang didukung oleh KLH, BPLHD DKI Jakarta dan Dana Mitra Lingkungan 
Kota Jakarta, dengan jumlah penduduk +/- 10 juta jiwa, setiap harinya menghasilkan +/- 25.687m3 sampah yang terdiri dari 80% sampah basah (organic) dan 20% sampah kering (non organic).   Dan penyumbang terbesar sampah ibukota berasal dari sampah rumah tangga yang mencapai +/- 60% dari total sampah yang dihasilkan Kota Jakarta tiap harinya, demikian riset yang dilakukan oleh Indonesia Solid Waste Association  (InSwa).  
Berdasarkan fakta tersebut di atas, sejak Maret 2006 PT Unilever Indonesia, Tbk. dan Jaringan Delta FeMale Indonesia (JDFI) membentuk kemitraan strategis yang membuahkan   program Jakarta  Green and Clean (JGC), suatu program pelestarian lingkungan melalui penghijauan dan pengelolaan sampah mandiri.   Salah satu bentuk kegiatannya adalah lomba kebersihan dan penghijauan lingkungan tingkat RT se-DKI Jakarta yang dilaksanakan selama bulan Maret – Juli  dan didukung oleh Kantor Lingkungan Hidup (KLH), Badan Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Propinsi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Dana Mitra Lingkungan. Melalui program tersebut komunitas RT di Jakarta berlomba untuk menjadikan lingkungannya hijau dan bersih. 
Direktur Corporate Relations  Unilever, mengatakan, “Kami sangat gembira, melihat antusiasme warga Jakarta yang begitu besar untuk menjadikan Kota Jakarta menjadi bersih dan hijau.   Hal ini terlihat dari minat masyarakat yang turut berpartisipasi dalam program JGC  ini.  
Sebagai perusahaan yang tumbuh bersama masyarakat di Indonesia, Unilever punya perhatian serius   terhadap masalah lingkungan hidup yang berdampak besar pada kualitas hidup.   Salah satu masalah lingkungan yang paling umum di perkotaan adalah masalah sampah yang merupakan musuh bersama dan harus diatasi secara bersama pula.” 
Dewan Juri program ini menambahkan “Kriteria penilaian kompetisi program lingkungan ini meliputi pengelolaan dan pemilahan sampah serta program penghijauan.   Pemilahan sampah yang kami lihat di sini adalah sampah yang dikelola secara individual (masing-masing warga) maupun yang dikelola bersama di tingkat RT-nya. Pengelolaan sampah di masing-masing rumah tangga di komunitas RT nominator telah mengikuti konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), program recycle dan composting.   Selain itu  kami juga menilai, apakah warga dalam RT tersebut melakukan penghijauan, tipe tanaman apa saja yang ada dan manfaat dari tanaman tersebut terutama bagi warga setempat”.
CEO JDFI, mengatakan, “JDFI dalam hal ini, Radio Delta dan FeMale berperan sebagai wakil dari komunitas media yang berfungsi sebagai sarana untuk menyebarluaskan informasi. Kaitannya dengan program ini, JDFI merasa perlu untuk memberikan penghargaan pada para pahlawan lingkungan kita dengan cara menyebarluaskan informasi kegiatan warga yang berhubungan dengan aktivitas kebersihan lingkungan dan penghijauan. Dengan begitu tentunya   kami berharap, lebih banyak lagi yang terinspirasi dan bergabung dengan komunitas peduli lingkungan seperti yang telah kami lakukan ini.”
Hanny menambahkan, kegiatan peduli lingkungan seperti ini merupakan kegiatan yang berkesinambungan. Tahun tahun sebelumnya JDFI telah melakukan program penghijauan lingkungan dengan bentuk kegiatan yang berbeda, yaitu; Tanam 1002 pohon, Bersihkan Kali Ciliwung & Green Cities Green Communities.   “Saya berharap partisipasi semua pihak baik dari kalangan swasta maupun pemerintah dapat terus ditingkatkan sehingga Jakarta menjadi sebuah kota yang hijau dan bersih dapat tercapai.”
Kalau JDFI dan Unilever bisa melakukan JGC di Jakarta, tidak menutup kemungkinan program serupa juga kita lakukan di kota-kota lain karena radio-radio JDFI juga telah hadir di beberapa kota besar di Indonesia, yakni Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Semarang, Makassar, Medan dan Manado.
Menjelaskan lebih jauh mengenai program Jakarta Green and Clean,   Okti memaparkan, “Untuk mengoptimalkan program ini, kami merangkul kader-kader lingkungan dari masyarakat dengan memberikan pelatihan tentang pengelolaan lingkungan hidup yang benar.   Yakni dengan menerapkan konsep pemilahan sampah organik dan non-organik mulai tingkat rumah tangga, serta pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan mempergunakan teknologi sederhana.   Karena 60 persen sampah rumah tangga adalah sampah organik, penerapan konsep ini secara signifikan dapat mengurangi volume sampah yang ditimbun di TPA (tempat pembuangan akhir).”
“Kami yakin dengan melibatkan kader-kader, pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar dapat menghasilkan lingkungan hidup yang lebih baik.   Tujuan akhir kami adalah mengubah paradigma masyarakat tentang sampah, dari sesuatu yang dimusuhi menjadi ‘berkah’ yang memiliki nilai ekonomis apabila dikelola secara benar. Dengan paradigma tersebut, niscaya masalah lingkungan hidup di Jakarta akibat persampahan dapat diatasi,” papar Okti.
Daerah yang masuk menjadi nominator kebanyakan dihuni oleh warga yang tinggal di gang-gang sempit namun mereka mampu melakukan penghijauan, bahkan ada wilayah yang telah melakukan kegiatan ini jauh sebelum mengikuti program JGC.    Peran para ibu juga sangat penting disini, mereka mampu meningkatkan pendapatan ekstra dengan mengolah sampah kering (non organic) menjadi aneka kerajinan tangan seperti taplak meja, hiasan bunga, piring makan, payung dan lain sebagainya, warga menampilkan hasil karya mereka melalui pengolahan sampah mandiri dan penghijauan yang diterapkan di lingkungannya masing-masing seperti komposter (alat pembuat kompos yang mereka buat sendiri), kompos, pernak-pernik dari sampah kering dan penanaman tanaman obat dan tanaman hias.
Sebelumnya Unilever telah melakukan program yang sama di Surabaya (2001) tepatnya di Kelurahan Jambangan, dan sampai saat ini program Surabaya Green & Clean masih berjalan.
“Harapan kami, prgram Jakarta Green and Clean ini dapat menjadi pembuka mata bagi sektor swasta lain untuk turut bahu membahu mengatasi masalah lingkungan hidup di Jakarta, khususnya kebersihan dan penghijauan. Dengan semakin banyak pihak yang melakukan program seperti ini, semakin besar pula dampak positif yang akan dirasakan oleh kita semua,”.


PT Unilever Indonesia
Graha Unilever
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 15
Jakarta 12930 

T: +62 21 5299 6773
F: +62 21 526 2046

Info.Uli@unilever.com

Currently have 0 comments:

Leave a Reply

Post a Comment