MODUL SISTEM RESAPAN AIR HUJAN – Lubang Biopori

Sunday, March 27, 2011 , Posted by Jakarta Green City at 2:39 AM

BIOPORI

Lubang resapan biopori adalah metode resapan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Biopori itu sendiri adalah pori-pori berbentuk lubang (terowongan kecil) yang dibuat oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman.
Lubang resapan biopori merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm. Untuk kasus tanah dengan permukaan air tanah dangkal, kedalaman lubang tidak sampai melebihi kedalaman muka air tanah. Lubang resapan kemudian diisi dengan sampah organik. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan biopori.



Manfaat Lubang Resapan Biopori (LRB) :
  1. Meningkatkan daya resapan air. Sebagai contoh suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diameter 10 cm, yang semula memiliki bidang resapan 78,5 cm2 setelah dibuat lubang resapan biopori dengan kedalaman 100 cm, akan memiliki luas bidang resapan 3218 cm2 atau 1/3 m2.
  2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar. Sampah organik yang dimasukkan dalam lubang resapan biopori akan diuraikan mikroorganisme tanah menjadi kompos. 
  3. Kompos dapat dipanen setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik berbagai jenis tanaman.Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
  4. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
  5. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
  6. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor


Kriteria Lahan
Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air :
  1. Pada dasar saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb 
  2. Di sekeliling pohon 
  3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.

Cara Pembuatan Lubang Biopori Resapan Air :

  1. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm
  2. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.
  3. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, pangkasan rumput, dsb.
  4. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.
  5. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.

    Currently have 0 comments:

    Leave a Reply

    Post a Comment