STRATEGI PENANGGULANGAN PENCEMARAN
Tuesday, March 1, 2011
, Posted by Jakarta Green City at 6:32 AM
Sekitar 85 % bahan pencemar yang terakumulasi di kawasan pesisir dan laut berasal dari daratan (UNEP, 1998). Gambaran ini juga terjadi di Indonesia , khususnya Teluk Jakarta. Dengan demikian keberhasilan penanggulangan pencemaran kawasan pesisir dan laut sangat ditentukan oleh keberhasilan upaya pengelolaan pencemaran di daratan (lahan atas). mengingat bahwa sebagian besar bahan pencemar maupun sedimen dari daratan sampai ke perairan pesisir dan laut melalui aliran sungai, maka penyelesaian masalah pencemaran pesisir dan laut akan sangat tepat jika didekati melalui pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) dan kawasan pesisir secara terpadu.
Strategi Pemecahan Masalah
Permasalahan utama hingga pencemaran terjadi pada dasarnya adalah karena keengganan orang untuk sedikit berupaya dalam membuang sampah atau limbah. Karena yang dibuang adalah limbah, maka dibuang saja ke sungai atau saluran sehingga limbah tersebut tidak lagi ada disana karena terbawa aliran ke tempat lain tanpa peduli bahwa limbah tersebut mencemari tempat lain, yakni bagian hilir atau muara (pesisir).
Dengan demikian pemecahan masalahnya adalah selain perlu untuk selalu diingatkan mengenai kesadaran lingkungan, juga penegakan disiplin dan peraturan. Dalam upaya mengurangi pencemaran perairan Teluk Jakarta atau pesisir dan laut pada umumnya, beberapa hal dapat disarankan sebagai berikut :
- Sosialisasi atau kampanye perlunya menghindari dan mengurangi pencemaran lingkungan pada umumnya dan pencemaran perairan khususnya agar masyarakat ikut berpartisipasi dengan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke sungai ataupun ke laut.
- Setiap industri atau kelompok industri dalam satu wilayah tertentu diharuskan mempunyai instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) dan melakukan pengolahan air limbah sebelum dibuang ke perairan.
- Perbaikan pengelolaan sampah dan sistem drainase di pasar-pasar dan pusat-pusat pertokoan, sehingga mengurangi beban limbah yang mungkin masuk ke sungai dan laut.
- Perlunya koordinasi antar pemerintah daerah (kota dan kabupaten) dalam pengelolaan sungai, karena apa yang terjadi di bagian hulu akan berdampak pada bagian hilirnya dan pengelolaannya tidak mungkin hanya dibagian hilirnya atau pesisir. Dalam hal ini, Pemerintah Propinsi DKI perlu bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota Depok, Bogor, serta Bekasi untuk mengurangi masukan limbah ke Teluk Jakarta melalui sungai.
- Usulan kepada pemerintah kota atau kabupaten tersebut khususnya untuk mulai membangun sistem pengolahan air limbah perkotaan beserta sistim drainasenya.
- Penegakan disiplin dan peraturan melalui denda dan ancaman hukuman terhadap pelanggar pencemar lingkungan.
Dari :
Makalah Kelompok 1, Materi Diskusi Kelas
Pengantar Falsafah Sains (PPS702)
Currently have 0 comments: